Kamis, 31 Mei 2012

Renungan di Hari Ulang Tahun

Hari ini 31 Mei 2012, tepat 28 tahun yang lalu diriku lahir ke dunia ini, menghirup udara bebas untuk pertama kalinya setelah 9 bulan di dalam kandungan ibuku. Masih terbayang rasanya rasa sakit istriku ketika melahirkan anak pertamaku, mungkin seperti itu pula perjuangan ibuku ketika menghadirkan diriku ke dunia ini.

28 tahun yg lalu, waktu belumlah menggapai subuh, kehidupan di Jakarta pun belum sepenuhnya menggeliat, ibuku merasakan tanda tanda akan lahirnya diriku, sebagai anak pertama tentunya hanya kebingungan yg melanda pikiran orangtuaku, keluarga kami hanyalah keluarga baru yg sangat sederhana, yg tinggal dan berbagi kamar dgn beberapa saudara ayah ku di sebuah rumah kontrakan di bilangan Kramat Jati.
Ketika rasa sakit itu semakin tak tertahan, ayahku pun memutuskan untuk membawa ibuku ke rumah sakit tempat ibuku bekerja di Rumah Sakit Persahabatan, naik apa???, ayahku menyetop sebuah mobil colt yang sedang mengangkut sayur mayur, maklum rumah kami dulu di Kramat Jati memang dekat dengan Pasar Induk Sayur dan Buah, kami naik di atas mobil yang penuh dengan sayur segar dan menyambung lagi naik mobil omprengan butut ke Rumah Sakit Persahabatan. Dan akhirnya pada 31 Mei 1984 sekitar pukul 09.00 WIB diriku pun lahir.
Beberapa hari di Rumah Sakit, aku dan ibuku pun diperbolehkan pulang, ayahku memutuskan untuk membawa kami pulang ke rumah Mbah ku di Pondok Labu, namun sayang, dua hari setelah pulang dari rumah sakit, aku terpaksa dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati karena tubuhku membiru, aku dirawat di ICU selama beberapa hari, Memang benar, sewaktu diriku masih bayi pun sudah menyusahkan orang tua.
Di hari bahagia ini, aku ingin mengucapkan rasa syukur ku kepada Allah SWT, Ya Allah... ampunilah dosa dosaku dan dosa kedua orang tua ku, sayangilah mereka, jagalah mereka seperti mereka menyayangi dan menjagaku sewaktu kecil.
untuk Mama : Terima Kasih telah menjadi sosok Ibu yang sempurna, Ibu yang cerdas, cekatan, dan selalu memperhatikan anak anaknya, Terima Kasih karena melalui doa dan sajian masakan mu telah mengantarkan kami anak anak mu meraih cita citanya, Terima Kasih karena telah mengajarkan kepada kami bagaimana bertahan hidup dan memahami arti hidup.
untuk Papa : Terima kasih karena telah mempersiapkan dan memberikan segalanya untuk kami, Terima kasih karena telah mengajarkan kepada kami arti sebuah kebanggaan dan kepercayaan, Terima Kasih karena telah mengajarkan kepada kami hidup sederhana, bersahaja, dengan selalu bekerja keras, gigih, dengan penuh ketulusan dan keikhlasan.
dan akhirnya... di tengah malam ini... air mata ku pun meleleh....
Ya Allah.. Maafkan dosa dosaku.... 

Tidak ada komentar: