Kamis, 22 Agustus 2013

Saya, Memori Masa Kecil dan Kereta


Kecintaan saya sama yang namanya kereta sebenarnya sudah dimulai sejak saya kecil, saat itu kereta menjadi angkutan yang sangat efektif bagi keluarga kami untuk bepergian ke Bandung (tempat ayah saya bertugas) atau Yogya untuk mengunjungi simbah saya.

Mengenang memori masa kecil saya dan Kereta, saya teringat ketika itu keluarga kami sempat tinggal di Pematang Siantar, hampir setiap sore, ayah mengajak saya berkeliling menaiki Vespa, dan menyempatkan untuk berhenti sejenak di Stasiun Pematang Siantar untuk melihat datangnya kereta ketel atau kereta pengangkut minyak yang datang dari Medan, atau sekedar bermain menaiki gerbong kereta kricak atau kereta pengangkit batu balast sebagai bantalan kereta api yang berhenti di area pergudangan stasiun Pematang Siantar.

Ketika saya beranjak usia sekitar 8 tahun dan kami sudah tinggal di Jakarta, saya sering mengunjungi Mbah saya yang tinggal di daerah Pondok Labu, Jakarta Selatan dengan menggunakan Kereta Rel Listrik (KRL), pernah waktu itu tas berisi pakaian saya dan adik saya tertinggal di KRL karena mengikuti Mbah saya terburu buru turun dari kereta karena penuh sesaknya penumpang pada saat itu, dan khawatir kereta yang berhenti di stasiun jatinegara keburu berangkat lagi ke stasiun berikutnya. Mendengar barang bawaan kami tertinggal, saya dan adik saya yaa.. hanya bisa menangis saja.. (ehehehe..)

Pernah juga saya diajak Mbah saya untuk mengunjungi Pakde saya di Lamongan, saya ingat betul waktu itu kami naik KA. Jayabaya (Jakarta-Surabaya via Lintas Selatan), ketika itu saya disuruh mbah saya untuk mencatat setiap stasiun yang dilewati beserta angka dpl (di atas permukaan laut) yang memang selalu tertera di setiap papan nama stasiun. Ketika kami berhenti di Stasiun Solo Balapan, mbah saya bercerita kalau Kereta yang melewati stasiun ini pasti akan beradu balap satu sama lain, karena memang Stasiun Solo Balapan merupakan stasiun pertemuan arus Kereta Lintas Selatan dan Utara sehingga terdapat banyak rel di sinyal masuk dan keluar stasiun, eh belakangan saya baru mengetahui kalau kata "Balapan" sebenarnya berasal dari Tempat pacuan kuda (pada zaman Penjajahan Belanda) yang dahulu ada di area sekitar stasiun.
Agak lucu dan bikin saya tersenyum sendiri kalau saya mengenang memori itu tapi ya inilah sedikit kenangan saya dengan Kereta, yang bikin saya "Jatuh Cinta" sama yang namanya Kereta.

Tidak ada komentar: