Jumat, 22 Oktober 2010

Als Ik eens Nenderlander was - Sebuah Protes Sosial

"Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang telah kita rampas sendiri kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh si inlander memberikan sumbangan untuk dana perayaan itu. Ide untuk menyelenggaraan perayaan itu saja sudah menghina mereka, dan sekarang kita keruk pula kantongnya. Ayo teruskan saja penghinaan lahir dan batin itu! Kalau aku seorang Belanda, hal yang terutama menyinggung perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku ialah kenyataan bahwa inlander diharuskan ikut mengongkosi suatu kegiatan yang tidak ada kepentingan sedikit pun baginya".
tulisan dengan judul "Als Ik eens Nenderlander was"diterbitkan dalam surat kabar De Expres pada tahun 1931, tulisan yang ditulis oleh Suwardi Suryaningrat atau yang lebih dikenal dengan Ki Hajar Dewantara sebagai protes atas kebijakan Pemerintah Hindia Belanda yang rencananya akan menyelenggarakan peringatan ulang tahun Ratu Belanda di tanah jajahan Hindia Belanda. Suwardi Suryaningrat, yang waktu itu masih berusia 24 tahun kemudian menerbitkan babarapa artikel dalam surat kabar yang juga dimiliki oleh teman seperjuangannya kala itu Dowwes Dekker. Akibatnya, Pemerintah Kolonial Hindia Belanda menjadi marah dan menganggap Suwardi Suryaningrat melakukan aksi provokasi untuk melawan Belanda. Selanjutnya ia ditangkap dan diasingkan ke Pulau Bangka atas persetujuan Gubernur Jenderal Idenberg yang kala itu berkuasa.

Tidak ada komentar: